Rabu, 26 Desember 2007

Pelajar Inggris Ditanami Mikrochip

United Kingdom - Gerak-gerik pelajar Inggris saat ini tengah dalam pengawasan. Tidak disematkan di bawah daging layaknya film-film science fiction, namun mikrochip tersebut disematkan di setiap seragam setiap siswa.

Mikrochip itu terhubung dengan komputer guru yang akan menampilkan foto tiap siswa, data tentang mereka, prestasi akademik dan sebagainya. Alasan pemasangan chip ini adalah untuk memantau semua gerak-gerik siswa.

Seperti dikutip detikINET dari Softpedia, Jumat (26/10/2007), mikrochip ini akan menandai kehadiran siswa di kelas. Namun, chip tersebut secara otomatis akan membatasi hubungan antar siswa di area sekolah. Sehingga diharapkan tidak akan dijumpai lagi siswa yang berciuman atau merokok di kamar mandi, apalagi di ruang kelas.

Menurut laporan Timesonline, sistem identifikasi frekuensi radio ini diujicobakan pada sepuluh siswa di Sekolah Hungerhill di Doncaster, South Yorkshire, delapan bulan yang lalu. Hasilnya, pemakaian sistem ini menuai kritik dari banyak pejuang hak asasi manusia, yang menilai hal ini sebagai salah satu bentuk kekerasan.

Seorang juru bicara dari Departemen untuk Anak, Sekolah dan Keluarga mengatakan bahwa chip ini dimaksudkan sebagai alat registrasi elektronik untuk mendata kehadiran siswa, bukan mendata secara detail setiap siswa secara terselubung.

David Cleater, dari petisi Leave Them Kids Alone mengatakan, "Tindakan membuntuti hanya layak dilakukan bagi pelaku krimal yang ingin kita kirim ke penjara, sungguh suatu tindakan yang mengerikan."

Survei : Pekerja TI Sering Tidur Saat Kerja

Jakarta - Ternyata pada saat bekerja, pekerja Teknologi Informasi (TI) sering melakukan hal-hal tabu. Dari Segi psikologis pun ada hal yang tidak biasa dengan mereka.

Demikian menurut hasil survei online yang dilakukan Harris Interactive dalam situs Careerbuilder.com terhadap 5700 karyawan, termasuk 163 penggila teknologi yang menyatakan lebih dari setengah karyawan Teknologi Informasi (TI) mengatakan, mereka sering tertidur pada saat kerja.

Sementara dari soal psikologis, para pekerja TI ini juga mengaku memiliki hasrat tinggi untuk bercinta, bahkan 47 persen mengaku bahwa mereka berciuman dengan rekan kerjanya. Pada saat bekerja dalam tim, 1 dari 4 karyawan TI juga mengaku minum alkohol ketika sedang bekerja.

Sementara para pekerja lain yang merupakan penggila tekonologi, di sisi genre 49 persen pria penggila teknologi tertidur saat kerja namun hanya 35 persen wanita yang melakukan hal serupa. 44 persen pria penggila teknologi juga mengaku berciuman dengan rekan sekerjanya.

Seperti dikutip detikINET dari ITnews, Sabtu (29/9/2007), Tanya Flynn, penasehat Careerbuilder.com mengatakan bahwa jumlah karyawan yang melakukan hal tabu, khususnya tidur, ciuman dan minum alkohol saat bekerja telah meningkat sejak tiga tahun lalu.

Seputar Pemrograman ASP

ASP (Active Server Pages) adalah komponen teknologi Active Server dari Microsoft. ASP adalah model pemrograman berbasis server (server-based) yang memungkinkan developer membuat dokumen-dokumen web yang dinamis dan interaktif secara cepat dan mudah. ASP merupakan kemampuan baru bagi perangkat lunak Microsoft Internet Information Server (IIS). ASP dimaksudkan untuk menggantikan teknologi lama seperti CGI (Common Gateway Interface) yang biasa dipakai pada lingkungan UNIX.

ASP adalah penterjemahan Visual Basic Script (VB Script) dan Java Script yang diintegrasikan dengan IIS (Internet Information Server) bersama dengan antar muka untuk komponen-komponen tambahan. Secara garis besar dapat dilihat dalam sebagai berikut :

Diagram ASP secara garis besar.

ASP bisa berinteraksi dengan hampir semua teknologi web yang sudah ada. Developer bisa menulis sebuah program ASP yang mengeksekusi program luar seperti CGI di server web lain. Fleksibilitas ini amat bermanfaat bagi pemilik situs-situs web yang besar dan sibuk karena pemilik masih bisa mempergunakan aplikasi-aplikasi yang sudah terlanjur dibuat dimasa lalu dengan CGI, ISAP atau script tadisional seperti Pearl, AWK atau Phyton selama proses migrasi aplikasi baru yang dibuat dengan ASP ini mempermudah dan memperhalus peralihan antara teknologi lama dan teknologi baru.

2. Web Dinamis Model CGI

Saat server melayani permintaan dari browser web , server sebenarnya hanya mengambil informasi dari file dalam disk dan melakukan beberapa pekerjaan seperti menambahkan informasi tipe dokumen meng-enkodenya agar bisa dikirimkan lewat HTTP dan mengirimkan semua ke browser. Browser web menerima hasilnya dan menampilkannya ke layar. Sumbernya tetap berada di server dan disana ia tidak berubah sama sekali. Inilah halaman HTML atau web yang bisa-biasa saja. Orang kemudian membuat metode baru yang membuat server harus melakukan lebih dari sekedar mengirimkan file jika request dari browser mengarah suatu program CGI (misalnya pearl yang biasanya berekstensi *.pl) yang dikenal server sebagai suatu permintaan untuk menjalankan perintah diluar server. Server lalu menjalankan program aplikasi yang dimaksud, program aplikasi yang dimaksud lalu mengeluarkan hasil kerjanya ke server. Kemudian mengirimkannya kembali ke browser dalam bentuk HTML seperti biasa.

Bagi browser web informasi yang diterima tetap serupa dengan dokumen HTML statis biasa. Namun dokumen tersebut sudah bukan lagi salinan file di server melainkan suatu informasi yang di hasilkan secara on-the flay oleh program aplikasi. Informasi dari program yang dimaksud dan kedalam sebuah dokumen HTML selalu di kirimkan ke browser. Metode ini sering disebut SSI (Server-Side Includes).

Model Common Gateway Interface

Pendekatan cara CGI ini misalnya dengan skrip pearl membutuhkan suatu file template yaitu file dokumen yang menjadi tempat penampungan informasi sebelum dikirimkan ke browser web. File ini berisi kode-kode khusus yang kemudian akan diganti dengan informasi hasil kerja penerjemah skript CGI, hasilnya dokumen yang dikirim ke browser web sebenarnya kombinasi dari informasi yang dinamis dari program aplikasi serta informasi statis dari file template tadi. Developer harus membuat dua file terpisah yaitu file program dan file template-nya.


3. WEB Dinamis Model ASP

Dengan pendekatan cara ASP, developer tidak perlu lagi berurusan dengan dua buah file terpisah seperti itu. Browser web mengacu secara langsung ke file yang dituju yang lalu dibaca oleh server sebagaimana file HTML statis biasa, bedanya sebelum dikirim balik ke browser web server web memeriksa isi file dan menentukan apakah ada kode dalam file tersebut yang harus dieksekusi, bila ada kode-kode tersebut akan dieksekusi hasilnya dimasukan kedalam dokumen yang sama. Server web bekerja secara langsung terhadap file file yang bersangkutan dan tidak memanggil file terpisah seperti pada metode CGI. Seluruh kode dieksekusi di server oleh karenanya disebut server-side script.

ASP membuat proses pengembangan aplikasi menjadi mudah karena kelebihan-kelebihannya yaitu :
Skrip (kode program) terintegrasi dengan file HTML sehingga developer bisa berkonsentrasi langsung pada penampilan deokumen webnya.
Tidak ada proses compiling dan linking.
Berorientasi obyek (object Oriented), dan bisa dikembangkan lebih jauh dengan kompoen komponen ActiveX server.
Sintak pemrogramannya sangat mudah dipelajari mirip dengan Basic yang tidak mengenal pendeklarasian variabel dan akses tingkat rendah lainnya.

Prinsip kerja Model ASP

Ada pula beberapa pendekatan server-side script sejenis yang baru-baru ini diperkenalkan adalah PHP, PHP pada dasarnya adalah model pemrograman untuk modul web Apache yang bekerja pada platform UNIX dan windows NT.


4. Dasar-Dasar ASP.

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya kode ( istilah script yang lebih populer di kalangan programer untuk menyebut kode program yang dijalankan dengan interpreter) yang bisa ditangani oleh server ASP adalah VB Script suatu turunan dari Bahasa Basic. Selain interpreter ASP juga bisa menangani Jscript nama lain dari Java Script yang merupakan bentuk kecil dari bahasa pemrograman multi platform Java. Karena dieksekusi di server ASP bisa disebut server-side script pengertian ini penting karena proses browser-browser web masa kini umumnya juga sanggup mengeksekusi client-side script yaitu skrip yang diciptakan untuk dijalankan di sisi client. Pada awalnya Java Script dan VB Script adalah client-side script. Sehingga untuk membedakannya perlu mekanisme khusus.

Skrip ASP ditandai secara khusus dengan tag tertentu agar oleh server tidak dianggap sebagai client-side script yang akan diloloskan ke browser web tanpa diolah oleh server. Untuk itu ASP mempergunakan tag khusus yaitu "<%" dan "%>" untuk menandai skrip blok ASP. Blok-blok skrip ini ditempatkan difile yang sama di mana file HTML biasa namun untuk mempermudah perngenalan semua file ASP diberi ekstensi *.asp bukannya *.html. Skrip yang dimaksud agar dieksekusi di browser yaitu client-side script biasanya ditandai dengan tag

Jumat, 21 Desember 2007

VIRUS BARU DI RC23 (110 Virus)

==============================
AdryZ.B, AdryZ.B.txt, Aksika-Arsitek, Aksika-Arsitek.ini, Aksika-Arsitek.txt, Anjaaz, Anjaaz.exe Anjaaz.txt ArialKotim ArialKotim.txt Autoit.G Autoit.H Autoit.I, BlueFantasy-Erikimo.bat, Byproxy, Byproxy.exe, Cadaz, Cadaz.htm, Cetix.B, Cetix.B.bat, Cetix.B.exe, Cetix.B.gif, Cetix.B.html, Cetix.B.txt, CoolFace-Artika, Cvlu, Cvlu.inf, CyberSide, CyberSide.htm, Cyrax.E, Drsunbo, Ejamyve, Escro, Escro.dll, Ezrael.vbs.B, FeelComz.D, FeelComz.D.htm, FeelComz.D.txt, ForrisWaitme, ForrisWaitme.txt, GetRaw.C, GetRaw.C.exe.A, GetRaw.C.exe.B, GetRaw.C.exe.C, GetRaw.C.exe.D, GetRaw.C.exe.E, GonzHacK.A, GonzHack.B, GonzHacK.inf, GonzHacK.reg, Heap, Heap.inf, Heap.mp3, Heap.txt.A, Heap.txt.B, Heap.txt.C, Heap.txt.D, Heap.txt.E, Heap.txt.F, Initialp, Initialp.ini, Initialp.vbs, Jambanmu, Kadaj, Kadaj.inf, KyrEnt.F.exe, KyrEnt.H, KyrEnt.H.ini, LoveLetter.vbs, Lz32.vbs, Lz32.vbs.inf, Moonlight-B.AD, Moonlight-B.AD.txt.A, Moonlight-B.AD.txt.B, MoontoxBro.B, MoontoxBro.B.htm, MoontoxBro.B.vbs, Pesin.E, Pruztacy, ReFuse, ReFuse.inf, Rose-Loren.bat.B, Satrio-Vita, Septemberends, Septemberends.bat.A, Septemberends.bat.B, Septemberends.bat.C, Septemberends.bat.D, Septemberends.bat.E, Septemberends.bat.F, Septemberends.bmp, Septemberends.dat, Septemberends.htm, Septemberends.inf, Septemberends.ini.A, Septemberends.ini.B, Septemberends.ini.C, Septemberends.reg, Septemberends.txt.A, Septemberends.txt.B, Septemberends.wav, Solidsn.vbs, Solidsn.vbs.inf, Tiara.K, ValentineCrush, Windx.B, Windx.inf, ZeroUnknown, ZeroUnknown.inf, Zulanick.bmp

Awas Virus Parent

Virus Parents:

Meng-encrypt Data Pornografi

Beberapa virus lokal saat ini mengincar data penting di komputer kita. Digemparkan oleh KSpoold yang dapat merusak fi le database, Zulanick yang dapat meng-encrypt dokumen Anda menjadi fi le Bitmap dan beberapa virus lainnya. Arief Prabowo Satu lagi, virus buatan lokal yang menyerang operating system berbasis Windows juga melakukan hal yang hampir sama dengan virus–virus di atas adalah Virus Parents. PC Media Antivirus RC22 mengenalnya dengan sebutan itu. Virus yang dibuat menggunakan bahasa Visual Basic ini memiliki ukuran tubuh sebesar 106.496 bytes, dan tidak di-compress sama sekali. Sampai saat tulisan ini dibuat, belum ada antivirus lain yang dapat mendeteksi keberadaan virus ini, bahkan heuristic dari kebanyakan antivirus itu pun tidak melaporkan adanya keanehan. Artinya, virus ini masih bisa berkeliaran dengan bebas tanpa hambatan. Pada virus ini, sang pembuatnya mempercayakan pada icon mirip fi le teks atau Notepad dalam melakukan penyamarannya, bukan menggunakan icon folder seperti kebanyakan virus lainnya. Pada komputer terinfeksi akan terdapat process dengan nama Parents.exe.

 

Menciptakan File Induk

Pada saat kali pertama komputer terinfeksi, ia akan menciptakan beberapa fi le induk pada direktori Windows dan System32 dengan nama Parents.exe, Parents.com dan Parents.pif. Nantinya fi le tersebut yang akan dieksekusi kali pertama saat memulai Windows. Dan tak lupa sebuah file teks berisi pesan singkat dari sang pembuatnya dengan nama Parent@KR BvB.txt yang ada di direktori Windows.

 

Mengubah File Type di Registry

Setelah berhasil menciptakan file-file induknya, seperti yang juga dilakukan oleh virus-virus lainnya, ia akan menciptakan atau mengubah beberapa setting-an registry. Hal pertama yang ia lakukan adalah menciptakan item autorun di HKEY_LOCAL_MACHINE\ SOFTWARE\Microsoft\Windows\CurrentVersion\ Run\ dengan nama Servicex, agar ia dapat

selalu aktif ketika memulai Windows. Sebagai benteng pertahanan, ia pun melakukan beberapa perubahan, di antaranya dengan membuat item baru pada key Image File Execution Options dengan nama msconfi g.exe dan regedit.exe yang diarahkan oleh sang virus kepada file \\Windows\\ Notepad.exe. Akibatnya, setiap Anda mengeksekusi msconfi g.exe ataupun regedit. exe, maka Windows malah akan membuka file tersebut dengan Notepad, jadi yang muncul hanyalah karakter-karakter binary pada Notepad Anda. Beberapa konfi gurasi fi le dengan tipe tertentu pun ia ubah, di antaranya file dengan tipe *.Reg (HKEY_CLASSES_ROOT\.Reg) dengan type information seharusnya adalah Registration EntriesdiubahmenjadiParents-FileFile*.3gp(HKEY_CLASSES_ROOT\.3gp)diubahmenjadiFileBajingan,danFile*.

 

rm (HKEY_CLASSES_ROOT\.rm) diubah menjadi FileBajingan2. Untuk mendukung aksipenyamarannya,iapunmengubahtypedariFileexecutable

 

(HKEY_CLASSES_ROOT\exefile) dari Application ia ubah menjadi Word Document. Semua keanehan tersebut akan terlihat pada Windows Explorer di kolom Type. Dan semua fi le executable Anda akan bertipe Word Document. Maka dari itu, Anda harus jeli membedakan antara mana file virus dan mana yang bukan. Untuk mempermudahnya, ubah tampilan atau view dari Windows Explorer menjadi Details (View > Details). Tak ketinggalan, Folder Options pun menjadi target selanjutnya, ia akan menyembunyikan menu Folder Options dari Windows Explorer dan mengeset agar Windows Explorer tidak menampilkan extension dan fi le dengan attribut system. Untuk menambah tingkat pertahanan sang virus, ia pun menambahkan item DisableRegistryTools, DisableTaskMgr, dan DisableCMD pada key Policies di Registry. Ini berakibat, Anda tidak bisa dengan mudah menjalankan program Registry Editor, Task Manager, dan Command Prompt. Namun dengan sedikit trik, kita sebenarnya masih bisa masuk ke registry. Caranya dengan meng-copy-kan fi le regedit.exe dengan nama sembarang, lalu jalankan file tersebut menggunakan user lain, misalnya Administrator melalui menu Run As yang muncul ketika Anda mengklik kanan file tersebut.

 

Tidak Bisa Safe-Mode

Tidak berhenti sampai disitu saja, virus Parents ini pun menutup akses untuk Safe-Mode. Yang ia lakukan adalah dengan cara menghapus beberapa key penting di Registry yang mengatur masalah Safe-Mode ini. Jadi saat Anda hendak masuk dalam modus Safe- Mode, komputer Anda hanya akan menampilkan layar BSOD (Blue Screen of the Death). 

 

Encryption

Satu hal yang mudah dilakukan untuk memeriksa apakah komputer Anda terinfeksi oleh virus ini adalah dengan cara membuka System Properties (Control Panel > System), apabila komputer Anda telah terinfeksi, maka informasi User Name akan diubah menjadi “Parents” dan User Organization menjadi “HAP <>”. Dan seperti semboyannya “Hacker Anti Porn” tersebut, ia pun akan memberantas file-file yang biasanya digunakan untuk hal pornografi seperti yang banyak tersedia di internet, seperti file 3gp, rm, dan .jpg. Yang ia lakukan adalah dengan mencari ke seluruh drive yang ada di komputer Anda file-file dengan extension tersebut, jika ditemukan ia akan meng-encrypt-nya sehingga file tersebut tidak dapat dibuka. Tadinya kami pikir file tersebut dirusak dengan cara meng-overwrite dengan random character. Namun dengan sedikit teknik crypto analysis, ternyata terbukti, karena file tersebut sebenarnya dienkripsi oleh si virus. Enkripsi yang digunakan sederhana saja, hanya menggunkan instruksi XOR (Exclusive OR) dengan satu kunci. Ia akan meng-XORkan byte-per-byte dari plaintext atau teks/ byte asli dengan kunci yang telah ia tetapkan agar menghasilkan ciphertext atau teks/byte yang telah terenkripsi. Enkripsi ini memiliki kelemahan, karena pada saat ia meng-XOR-kan byte $00, maka akan terlihat kunci enkripsinya. Dan dengan bermodalkan kunci tersebut, kita bisa membalikan atau men-decrypt fi le yang di-encrypt agar kembali ke kondisi semula. Yang ternyata kunci dari enkripsi tersebut adalah string “Bajingan”. File yang telah ia enkrip akan diubah nama filenya dengan menambah awalan Parents_ dan dengan extension .bmp. Misalnya, FotoKeluarga.jpg menjadi Parents_FotoKeluarga. jpg0,8408871.bmp.

 

Bagaimana Ia Menyebar?

Jika Anda merasa tidak pernah membuat file autorun.inf pada flash disk, Anda harus mulai curiga pada file tersebut. Karena banyak sekali virus yang memanfaatkan file tersebut untuk mempermudah virus menyebarkan diri hanya dengan mengklik drive flash disk yang dimaksud. Virus ini pun melakukan hal demikian. Ia akan mencari drive apa saja yang terpasang di komputer termasuk flash disk, karena ia akan meng-copy-kan beberapa file virus pada root drive tersebut dengan nama “Hr Vs M31.txt .exe” dan “Indahnya Kencani Mei.txt .exe”. Anda bisa melihat bahwa ada jarak spasi cukup banyak antara nama file dengan extension file yang asli, ini merupakan trik lama yang banyak juga digunakan oleh virus lainnya. Apalagi pada saat virus ini aktif di komputer, maka extension asli dari setiap file tidak akan muncul di Windows Explorer, jadi user akan menganggap fi le tersebut hanyalah fi le teks biasa, ini akan cukup mengecoh user tersebut untuk mengklik file itu.

 

Virus Beraksi

Seperti yang telah sedikit disinggung sebelumnya, virus ini menciptakan sebuah file teks yang berisi sedikit pesan dari sang pembuatnya, namun tidak hanya itu saja karena saat virus aktif, komponen Timer pada virus tersebut akan mencocokan waktu di komputer Anda, apabila menunjukkan pukul 12:10:00, atau 15:10:00 ia akan menampilkan kotak pesan lainnya. Dan pada 09:10:00 ia akan meng-copy-kan setiap file virus ke setiap drive. Juga dengan memanfaatkan registry, ia mengubah setting-an halaman default dari Internet Explorer Anda menjadi http:// www.sampoernafoundation.org. Entah apa maksudnya.

 

Pencegahan dan Pembasmian

PCMAV RC22 telah dapat membasmi virus ini secara tuntas dan akurat 100%. Berbagai setting-an Windows yang telah ia ubah akan dikembalikan seperti semula oleh PCMAV. Sangat disarankan untuk selalu menonaktifkan System Restore Windows sebelum melakukan scanning atau pembersihan menggunakan PCMAV agar virus tidak kembali menginfeksi komputer Anda saat reboot._

Kamis, 13 Desember 2007

Pengetahuan tentang RAID

Disk memiliki resiko untuk mengalami kerusakan. Kerusakan ini dapat berakibat turunnya kinerja atau pun hilangnya data. Meski pun terdapat backup data, tetap saja ada kemungkinan data yang hilang karena adanya perubahan yang terjadi setelah terakhir kali data di-backup dan belum sempat untuk dibackup kembali. Karenanya reliabilitas dari suatu disk harus dapat terus ditingkatkan. Selain itu perkembangan kecepatan CPU yang begitu pesat mendorong perlunya peningkatan kecepatan kinerja disk karena jka tidak kecepatan CPU yang besar itu akan menjadi sia-sia.

Berbagai macam cara dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan juga reliabilitas dari disk. Biasanya untuk meningkatkan kinerja, dilibatkan banyak disk sebagai satu unit penyimpanan. Tiap-tiap blok data dipecah ke dalam beberapa subblok, dan dibagi-bagi ke dalam disk-disk tersebut (striping). Ketika mengirim data disk-disk tersebut bekerja secara paralel, sehingga dapat meningkatkan kecepatan transfer dalam membaca atau menulis data. Ditambah dengan sinkronisasi pada rotasi masing- masing disk, maka kinerja dari disk dapat ditingkatkan. Cara ini dikenal sebagai RAID -- Redundant Array of Independent (atau Inexpensive) Disks. Selain masalah kinerja RAID juga dapat meningkatkan reliabilitas dari disk dengan jalan menggunakan disk tambahan (redundant) untuk menyimpan paritas bit/blok ataupun sebagai mirror dari disk-disk data yang ada.

Tiga karakteristik umum dari RAID ini, yaitu [Stallings2001]:
RAID adalah sebuah sebuah set dari beberapa physical drive yang dipandang oleh sistem operasi sebagai sebuah logical drive.
Data didistribusikan ke dalam array dari beberapa physical drive.
Kapasitas disk yang berlebih digunakan untuk menyimpan informasi paritas, yang menjamin data dapat diperbaiki jika terjadi kegagalan pada salah satu disk.

Peningkatan Kehandalan dan Kinerja

Peningkatan Kehandalan dan Kinerja dari disk dapat dicapai melalui dua cara:
Redundansi. Peningkatan kehandalan disk dapat dilakukan dengan redundansi, yaitu menyimpan informasi tambahan yang dapat dipakai untuk membentuk kembali informasi yang hilang jika suatu disk mengalami kegagalan. Salah satu teknik untuk redundansi ini adalah dengan cara mirroring atau shadowing, yaitu dengan membuat duplikasi dari tiap-tiap disk. Jadi, sebuah disk logical terdiri dari 2 disk physical, dan setiap penulisan dilakukan pada kedua disk, sehingga jika salah satu disk gagal, data masih dapat diambil dari disk yang lainnya, kecuali jika disk kedua gagal sebelum kegagalan pada disk pertama diperbaiki. Pada cara ini, berarti diperlukan media penyimpanan yang dua kali lebih besar daripada ukuran data sebenarnya. Akan tetapi, dengan cara ini pengaksesan disk yang dilakukan untuk membaca menjadi 2 kali karena pembacaan bisa di bagi ke kedua disk. Cara lain yang digunakan adalah paritas blok interleaved, yaitu menyimpan blok-blok data pada beberapa disk dan blok paritas pada sebuah (atau sebagian kecil) disk. Dengan cara ini maka pengaksesan sebuah blok data akan sama saja, tetapi pengaksesan beberapa blok data bisa lebih cepat karena dapat diakses secara paralel.
Paralelisme. Peningkatan kinerja dapat dilakukan dengan mengakses banyak disk secara paralel. Pada disk mirroring, di mana pengaksesan disk untuk membaca data menjadi dua kali lipat karena permintaan dapat dilakukan pada kedua disk, tetapi kecepatan transfer data pada setiap disk tetap sama. Kita dapat meningkatkan kecepatan transfer ini dengan cara melakukan data striping ke dalam beberapa disk. Data striping, yaitu menggunakan sekelompok disk sebagai satu kesatuan unit penyimpanan, menyimpan bit data dari setiap byte secara terpisah pada beberapa disk (paralel).

Level RAID

RAID terdiri dapat dibagi menjadi enam level yang berbeda:

RAID level 0.
Menggunakan kumpulan disk dengan striping pada level blok, tanpa redundansi. Jadi hanya melakukan striping blok data ke dalam beberapa disk. Kelebihan dari level ini antara lain akses beberapa blok bisa dilakukan secara parallel sehingga bisa lebih cepat. Kekurangannya antara lain akses per blok sama saja seperti biasa tidak ada peningkatan, kehandalan kurang karena tidak adanya pemback-upan data dengan redundancy. Berdasarkan definisi RAID sebagai redundancy array maka level ini sebenarnya tidak termasuk ke dalam kelompok RAID karena tidak menggunakan redundansi untuk peningkatan kinerjanya.

RAID level 1.
Merupakan disk mirroring, menduplikat setiap disk tanpa striping. Cara ini dapat meningkatkan kinerja disk, tetapi jumlah disk yang dibutuhkan menjadi dua kali lipat. Kelebihannya antara lain memiliki kehandalan (reliabilitas) yang baik karena memiliki back-up untuk tiap disk dan perbaikan disk yang rusak dapat dengan cepat dilakukan karena ada mirrornya. Kekurangannya antara lain biaya yang menjadi sangat mahal karena memerlukan jumlah disk 2 kali lipat dari kebutuhan sebenarnya.

RAID level 2.
Merupakan pengorganisasian dengan error-correcting-code (ECC). Seperti pada memori di mana pendeteksian terjadinya error menggunakan paritas bit. Sebagai contoh, misalnya setiap byte data mempunyai sebuah paritas bit yang bersesuaian yang merepresentasikan jumlah bit "1" di dalam byte data tersebut di mana paritas bit=0 jika jumlah bit genap atau paritas=1 jika ganjil. Jadi, jika salah satu bit pada data berubah, paritas berubah dan tidak sesuai dengan paritas bit yang tersimpan. Dengan demikian, apabila terjadi kegagalan pada salah satu disk, data dapat dibentuk kembali dengan membaca error-correction bit pada disk lain. Kelebihannya antara lain kehandalan yang bagus karena dapat membentuk kembali data yang rusak dengan ECC tadi dan jumlah bit redundancy yang diperlukan lebih sedikit dibanding level 1 (mirroring). Kelemahannya antara lain perlu adanya perhitungan paritas bit sehingga untuk penulisan/perubahan data memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan yang tanpa menggunakan paritas bit, level ini memerlukan disk khusus untuk penerapannya yang harganya cukup mahal

RAID level 3.
Merupakan pengorganisasian dengan paritas bit interleaved. Pengorganisasian ini hampir sama dengan RAID level 2, perbedaannya adalah RAID level 3 ini hanya memerlukan sebuah disk redundan, berapa pun jumlah kumpulan disk-nya, hal ini dapat dilakukan karena disk controller dapat memeriksa apakah sebuah sector itu dibaca dengan benar atau tidak (mengalami kerusakan atau tidak). Jadi tidak menggunakan ECC, melainkan hanya menggunakan sebuah bit paritas untuk sekumpulan bit yang mempunyai posisi yang sama pada setiap disk yang berisi data. Selain itu juga menggunakan data striping dan mengakses disk-disk secara paralel. Kelebihannya antara lain kehandalan (reliabilitas) bagus, akses data lebih cepat karena pembacaan tiap bit dilakukan pada beberapa disk (paralel), hanya butuh 1 disk redundan yang tentunya lebih menguntungkan dibandingkan level 1 dan 2. kelemahannya antara lain perlu adanya perhitungan dan penulisan parity bit akibatnya performanya lebih rendah dibanding yang tidak menggunakan paritas.

RAID level 4.

Merupakan pengorganisasian dengan paritas blok interleaved, yaitu menggunakan striping data pada level blok, menyimpan sebuah paritas blok pada sebuah disk yang terpisah untuk setiap blok data pada disk-disk lain yang bersesuaian. Jika sebuah disk gagal, blok paritas tersebut dapat digunakan untuk membentuk kembali blok-blok data pada disk yang gagal tadi. Kelebihannya antara lain sama seperti pada level 0 yaitu akses ke beberapa blok data bisa lebih cepat karena bisa parallel dan kehandalannya juga bagus karena adanya paritas blok. Kelemahannya antara lain akses perblok seperti biasa seperti pengunaan 1 disk, bahkan untuk penulisan ke 1 blok memerlukan 4 pengaksesan disk, yaitu 2 pengaksesan untuk membaca ke disk data yang bersangkutan dan paritas disk, dan 2 lagi untuk penulisan ke 2 disk itu pula (read-modify-write).

RAID level 5.
Merupakan pengorganisasian dengan paritas blok interleaved tersebar. Data dan paritas disebar pada semua disk termasuk sebuah disk tambahan. Pada setiap blok, salah satu dari disk menyimpan paritas dan disk yang lainnya menyimpan data. Sebagai contoh, jika terdapat kumpulan dari 5 disk, paritas blok ke n akan disimpan pada disk (n mod 5) + 1, blok ke n dari empat disk yang lain menyimpan data yang sebenarnya dari blok tersebut. Sebuah paritas blok tidak disimpan pada disk yang sama dengan blok-blok data yang bersangkutan, karena kegagalan disk tersebut akan menyebabkan data hilang bersama dengan paritasnya dan data tersebut tidak dapat diperbaiki. Kelebihannya antara lain seperti pada level 4 ditambah lagi dengan penyebaran paritas seperti ini dapat menghindari penggunaan berlebihan dari sebuah paritas disk seperti pada RAID level 4. Kelemahannya antara lain perlunya mekanisme tambahan untuk penghitungan lokasi dari paritas sehingga akan mempengaruhi kecepatan dalam pembacaan blok maupun penulisannya.

RAID level 6.
Disebut juga redundansi P+Q, seperti RAID level 5, tetapi menyimpan informasi redundan tambahan untuk mengantisipasi kegagalan dari beberapa disk sekaligus. RAID level 6 melakukan dua perhitungan paritas yang berbeda, kemudian disimpan di dalam blok-blok yang terpisah pada disk-disk yang berbeda. Jadi, jika disk data yang digunakan sebanyak n buah disk, maka jumlah disk yang dibutuhkan untuk RAID level 6 ini adalah n+2 disk. Keuntungan dari RAID level 6 ini adalah kehandalan data yang sangat tinggi, karena untuk menyebabkan data hilang, kegagalan harus terjadi pada tiga buah disk dalam interval rata-rata untuk perbaikan data Mean Time To Repair (MTTR). Kerugiannya yaitu penalti waktu pada saat penulisan data, karena setiap penulisan yang dilakukan akan mempengaruhi dua buah paritas blok.
RAID level 0+1 dan 1+0. Ini merupakan kombinasi dari RAID level 0 dan 1. RAID level 0 memiliki kinerja yang baik, sedangkan RAID level 1 memiliki kehandalan. Namun, dalam kenyataannya kedua hal ini sama pentingnya. Dalam RAID 0+1, sekumpulan disk di-strip, kemudian strip tersebut di-mirror ke disk-disk yang lain, menghasilkan strip- strip data yang sama. Kombinasi lainnya yaitu RAID 1+0, di mana disk-disk di-mirror secara berpasangan, dan kemudian hasil pasangan mirrornya di-strip. RAID 1+0 ini mempunyai keuntungan lebih dibandingkan dengan RAID 0+1. Sebagai contoh, jika sebuah disk gagal pada RAID 0+1, seluruh strip-nya tidak dapat diakses, hanya strip dari mirrornya saja yang dapat diakses, sedangkan pada RAID 1+0, disk yang gagal tersebut tidak dapat diakses tetapi pasangan stripnya yang lain masih bisa, dan pasangan mirror-nya masih dapat diakses untuk menggantikannya sehingga disk-disk lain selain yang rusak masih bisa digunakan.

Definisi XML

JAVA dan XML (eXtesible Markup Language)

2007-12-14 ; Posted by : Pratasa.

Pengenalan XML
Sejak dikenalkan pertama kali pada akhir tahun 90-an, Extensible Markup Language (XML) telah menghasilkan berbagai macam akronim, standard, dan aturan penting dalam komunitas Internet. XML ada sebagai kekuatan / teknologi baru dalam dunia Internet yang oleh sebagian orang banyak disalah artikan. Misconception yang sering terjadi dalam mengartikan XML adalah XML dianggap sebagai bahasa markup / markup language seperti halnya HTML (Hyper Text markup Language) dan akan menggantikan HTML yang telah ada selama ini. Sebenarnya XML itu bukan sebuah markup language tetapi dia adalah sebuah toolkit untuk membuat, membentuk, dan menggunakan bahasa markup / markup language, sehingga asumsi yang menyatakan bahwa XML akan menggantikan HTML adalah keliru. Kenyataannya, XML digunakan untuk membuat versi HTML baru yang lebih bersih (cleaner version ) yang dinamakan XHTML. Untuk lebih jelas tentang XML, kita harus mengetahui definisi XML itu sendiri.

(1) Definisi XML
Extensible Markup Language (XML) merupakan sebuah toolkit penyimpanan data (data storage toolkit), sebuah kendaraan yang dapat dikonfigurasi untuk semua jenis informasi, sebuah pengembangan dan open standard yang digunakan oleh semua orang mulai dari banker sampai webmaster. Dalam beberapa tahun ini, XML diterapkan dan diadopsi secara luas oleh dunia industri. Hal ini dikarenakan feature-feature yang dimilikinya.

(2) Feature XML
Secara singkat, berikut ini adalah feature-feature yang ditawarkan XML :
- XML dapat menyimpan dan mengorganisir semua jenis informasi dalam bentuk
yang kita suka (dapat disesuaikan dengan kebutuhan).
- Sebagai sebuah open standard, XML tidak terikat dengan perusahaan atau
perangkat lunak manapun.
- Dengan Unicode sebagai karakter set standar, XML mendukung berbagai macam
system penulisan (scripts) dan simbol. dari karakter Skandinavia sampai ideograf
bangsa China Han.
- XML menawarkan berbagai cara untuk memeriksa kualitas sebuah dokumen,
dengan aturan syntax, internal link checking, pembandingan dengan modul
dokumen, dan datatyping.
- Syntaks XML sederhana dan tidak mempunyai strukur yang ambigu. Sehingga
mudah dibaca oleh manusia maupun program.
- XML mudah untuk dikombinasikan dengan stylesheet untuk membuat format
dokumen sesuai dengan style yang kita inginkan.

(3) Sifat XML
Sesuai dengan feature yang ditawarkan XML, XML mempunyai portabilitas dan interoperabilitas yang tinggi.

(a)Portabilitas
XML adalah portable. Jika anda telah lama berkecimpung dalam dunia Java, pasti anda tidak asing tentang slogan Java yang digembar-gemborkan Sun Microsystem “ Write Once Run Anywhere ”. Java merupakan “ portable code “ yang dapat dijalankan di berbagai macam mesin asalkan pada mesin tersebut tersedia JVM (Java Virtual Machine). Seperti halnya Java, XML merupakan “portable data” dikarenakan XML merupakan kumpulan teks sederhana. XML dapat dipindahkan antara platform satu dengan lainnya dengan syarat XML yang kita buat harus memenuhi / mengacu pada sebuah spesifikasi yang dikeluarkan oleh World Wide Web Consortium (W3C) yang dapat diperoleh di http://www.w3.org . Dengan menggunakan XML untuk menyimpan data dan Java untuk membuat kode, maka kita telah mendapatkan kombinasi yang sempurna (portable code dengan portable data).

(b)Interoperabilitas
XML menawarkan interoperabilitas yang tinggi, seperti yang sering kita temui dalam aplikasi-aplikasi enterprise. Mungkin ada yang berpikiran bahwa itu hanya merupakan bentuk lain dari portabilitas, tapi sebenarnya lebih dari itu. Ekstensibilitas XML sangat penting dalam bussiness interoperating.

(4) Dasar XML
Untuk dapat menggunakan XML kita harus mengetahui struktur XML itu sendiri, cara mengolah informasi yang terdapat dalam file XML dengan XML parser dan cara mentransformasinya ke dalam bentuk yang kita inginkan/butuhkan.
Strukur XML
Sebuah dokumen XML terdiri dari bagian-bagian yang disebut dengan node. Node- node tersebut adalah :
- Header standar adalah header dokumen XML yang berisi informasi yang
diperlukan oleh parser, seperti versi XML dan tipe encoding yang digunakan.
- Root node yaitu node yang membungkus keseluruhan dokumen. Dalam satu
dokumen XML hanya ada satu root node.
- Element node yaitu bagian dari dokumen XML yang ditandai dengan tag pembuka
dan tag penutup atau dapat berbentuk single tag.
- Attribut node adalah nama dan nilai atribut yang ditulis pada awal sebuah elemen
atau pada tag tunggal.
- Text node adalah teks yang merupakan isi dari sebuah elemen yang ditulis diantara
tag pembuka dan tag penutup.
- Comment node adalah baris yang menyatakan komentar dokumen dan tidak akan
diproses oleh XML parser.
- Processing Instruction node adalah perintah pengolahan dokumen XML. Node ini
diawali dengan karakter - Namespace node adalah node yang mewakili deklarasi namespace.
Contoh dokumen XML (book.xml) :
<-- Header standar <-- Processing instruction <-- Comment node <-- Root Node title="Hibernate In Action" <-- attribut node author="Gavin King" publisher="Manning" >
<-- Element kosong yang berupa tag tunggal <-- Element node Hibernate as Java Persistence Framework <-- Text node Paradigm Mismatch in O/R Mapping … …

(5)XML Parser

XML parser menangani tugas penting untuk mengambil/mengekstrak data dari dokumen XML mentah sebagai input dan memvalidasi apakah dokumen tersebut well-formed atau tidak. Memilih sebuah XML parser bukan merupakan tugas yang mudah. Tidak ada aturan ketat, tapi ada dua kriteria yang harus diperhatikan. Kriteria pertama adalah kecepatan dari parser. Untuk dokumen XML yang kompleks dan sering dipakai, kecepatan parser menjadi sangat penting untuk performa aplikasi secara keseluruhan. Kriteria kedua adalah kesesuaian parser terhadap spesifikasi XML dari W3C. Parser yang bagus mempunyai dukungan / kesesuaian yang baik terhadap spesifikasi XML dari W3C sehingga mendukung banyak feature-feature XML. Berikut ini merupakan daftar XML parser yang sering digunakan dan semuanya ditulis dalam bahasa Java:
Apache Xerces : http://xml.apache.org
IBM XML4J : http://alphaworks.ibm.com/tech/xml4j
James Clark’s XP : http://www.jclark.com/xml/xp
Oracle XML Parser : http://technet.oracle.com/tech/xml
Tim Bray’s Lark and Larval : http://textuality.com/Lark
The Mind Electric’s Electric: http://www.themindelectric.com/products/xml/xml.html
Microsoft’s MXSML Parser : http://www.msdn.microsoft.com/xml/default.asp

(6) XML Transformation
Transformasi dokumen XML mentah (Raw XML) sangat sulit untuk diimplementasikan. Kenyataannya, daripada mencoba untuk menspesifikasi XML transformation menurut spesifikasi XML 1.0 ada tiga cara untuk mendefinisikan transformasi dokumen XML. Ketiga cara itu adalah dengan menggunakan XPATH, XSL, atau XSLT. Tetapi XSLT lebih banyak digunakan daripada kedua cara tersebut (XPATH dan XSL).

Peran XML dalam dunia Java
Ketika XML direlease, komunitas Java yang dipelopori oleh Sun Microsystems sangat antusias dalam memanfaatkan XML. Hampir seluruh produk dan teknologi Java memanfaatkan XML untuk open standar dan pertukaran data.


(7) XML dalam Framework Java
Java sebagai bahasa open source semakin diminati banyak orang, bukan hanya karena portabilitas dan dukungan vendor yang kuat seperti Oracle, IBM, dan Sun. Tetapi karena dukungan komunitas open source yang ada. Dari tangan para hacker dan developer dari komunitas open source yang dipelopori oleh Apache Software Foundation dengan Apache Jakarta project-nya tersebut bermunculanlah berbagai macam Framework. Framework-framework itu antara lain Apache Xerces, Apache Xalan ( XML Framework ), Apache Struts, Apache Tapestry, WebWork ( MVC Framework) , Hibernate, Apache Ibatis, Apache Torque (ORM Framework), Apache Cocoon (Web Publishing Framework), Apache Ant, Apache Maven (Build and Documentation tool), XDoclet, Apache Lucene (Search engine/crawler Framework), Spring Framework, dan masih banyak framework lainnya yang hampir kesemuanya open source. Semua framework Java tersebut menggunakan XML sebagai teknologi dasarnya, Misal Apache Struts menggunakan file XML untuk menyimpan konfigurasi mapping halaman – halaman web / controller dalam file yang bernama struts-config.xml, Apache Ant menggunakan file XML yang bernama build.xml untuk mengatur proses kompilasi dan manajemen source code kita. Oleh karena itu XML merupakan teknologi yang sangat powerful dalam dunia Java sehingga mau tidak mau kita sebagai developer / programmer Java harus mempelajarinya.

Penggunaan XML dalam teknologi Web Services
Web Service sebagai teknologi baru di dunia Internet computing sangat mengutamakan faktor interoperabilitas. Dengan teknologi Web Service aplikasi yang kita buat dapat beroperasi pada semua platform dan dapat memanggil layanan / service (yang berupa API – Application Programming Interface) dari aplikasi lain yang dibuat dari platform berbeda. Misal kita dapat memanggil layanan dari Aplikasi .NET yang dibuat orang lain dari aplikasi Java yang kita buat. Hal itu terjadi karena penggunaan teknologi XML dalam Web Service.

Masa depan XML dan Java
XML sebagai “portable data” dan Java sebagai “portable code” akan menjadi solusi yang sempurna untuk mengembangkan aplikasi enterprise yang mengutamakan portabilitas dan interoperabilitas yang tinggi. Dan mungkin dalam beberapa tahun kedepan semakin banyak developer Indonesia yang menggunakan Java dan XML , yang selama ini masih bertahan pada produk-produk komersiil seperti .NET , Delphi, ASP, dan produk-produk Microsoft / komersiil lainnya.